Sindrom Anak Tunggal, Hanya Mitos atau Fakta?

Sindrom Anak Tunggal, Hanya Mitos atau Fakta?
Credits: Freepik

Bagikan :


Anak tunggal sering disebut sebagai anak yang manja, egois, dan kesulitan dalam bersosialisasi sampai muncul istilah sindrom anak tunggal. Yuk cari tahu, apakah sebenarnya setiap anak tunggal memang memiliki karakter tersebut?

 

Apa itu Sindrom Anak Tunggal?

Sindrom anak tunggal adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi psikologis atau emosional yang mungkin dialami oleh anak yang tidak memiliki saudara kandung. Anak tunggal mungkin merasa terisolasi atau kesepian karena tidak memiliki saudara sebaya yang dapat bermain bersama.

Anak tunggal juga mungkin lebih egois karena tidak memiliki teman berbagi pengalaman hidupnya. Belum lagi adanya tekanan dari orang tua untuk memenuhi harapan orang tua atau keluarga yang lebih tinggi dibandingkan dengan anak yang memiliki saudara.

Teori mengatakan bahwa anak tunggal yang tidak memiliki saudara cenderung memiliki karakteristik negatif, di antaranya:

  • Cenderung suka memerintah
  • Manja
  • Egois
  • Kesepian
  • Memiliki keterampilan sosial yang buruk karena kurangnya interaksi dengan anak lain
  • Kesulitan berbagi karena selalu mendapat perhatian penuh

Di sisi lain, anak tunggal juga cenderung berprestasi sepanjang hidupnya, mandiri, disiplin terhadap waktu, peka terhadap kebutuhan orang lain.

Meskipun ada beberapa studi yang menunjukkan bahwa anak tunggal mungkin memiliki tingkat kecemasan atau depresi yang lebih tinggi daripada anak yang memiliki saudara, tidak semua anak tunggal mengalami masalah psikologis. Banyak faktor lain, seperti kualitas hubungan dengan orang tua dan keluarga, dapat memengaruhi bagaimana anak tunggal mengalami kehidupannya.

 

Baca Juga: Kenali Kondisi Purple Crying, Ketika Bayi Menangis Tanpa Henti

 

Sindrom Anak Tunggal Menurut Penelitian dan Para Ahli, Mitos atau Fakta?

Menurut penelitian yang dilakukan dalam 100 tahun terakhir, sindrom anak tunggal tampaknya hanya mitos. Walaupun sebagian besar stereotip mungkin benar, para peneliti menemukan bahwa tidak ada perbedaan antara anak tunggal dengan anak yang memiliki saudara kandung.

Anak tunggal memang menerima lebih banyak perhatian dari orang tua, namun tidak selalu membuat mereka menjadi egois dan hanya memikirkan diri sendiri. Evaluasi studi terhadap anak tunggal juga menunjukkan bahwa anak tunggal memiliki hubungan orangtua-anak yang lebih baik.

 

Baca Juga: Orang Tua Wajib Waspada Tanda-Tanda Gangguan Mental pada Remaja

 

Tips Membesarkan Anak Tunggal

Ketakutan akan kesepian dan keegoisan yang mungkin berkembang karena tidak memiliki saudara mendorong orang tua untuk mencari tahu cara membesarkan anak tunggal dengan baik. Berikut adalah tips yang bisa Anda coba:

  • Anak tunggal harus merasa dihargai dan diakui sebagai bagian dari keluarga, bukan sebagai anggota yang terasing
  • Berikan banyak kesempatan pada anak untuk bergaul. Anak perlu memiliki kesempatan untuk bertemu dengan teman sebaya dan mengembangkan hubungan sosial yang sehat
  • Anak tunggal mungkin merasa kesepian atau tertekan karena tidak memiliki saudara sebaya. Pastikan untuk selalu menyediakan dukungan emosional bagi anak Anda
  • Anak tunggal mungkin memiliki minat yang lebih kuat dalam suatu bidang tertentu karena tidak ada saudara yang dapat mengalihkan perhatiannya. Berikan kesempatan bagi anak Anda untuk mengeksplorasi minat dan bakatnya
  • Anak tunggal mungkin merasa kesepian karena tidak memiliki saudara sebaya yang dapat bermain bersamanya. Anda perlu menyediakan waktu untuk mengajaknya bermain sehingga ia tetap tumbuh dalam pengalaman bermain yang menyenangkan
  • Anak tunggal mungkin merasa kurang terbiasa dengan kehidupan sosial karena tidak memiliki saudara sebaya. Berikan kesempatan bagi anak Anda untuk belajar tentang kehidupan sosial dengan cara membawanya ke acara keluarga atau tempat-tempat yang mengajak bertemu orang lain

Jika Anda masih merasa khawatir terhadap perkembangan beberapa sifat negatif anak, maka Anda bisa mengajaknya mengunjungi psikolog atau dokter tumbuh kembang anak. Para ahli akan membantu Anda dalam perkembangan positif anak.

 

Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 08:37

Sanjana Gupta (2022). Is Only Child Syndrome Real?. Available from: https://www.verywellmind.com/is-only-child-syndrome-real-5323495

Valencia Higuera (2019). Only Child Syndrome: Proven Reality or Long-Standing Myth?. Available from: https://www.healthline.com/health/parenting/only-child-syndrome

Susan Krauss Whitbourne, Ph.D (2022). The Truth About Only Children. Available from: https://www.psychologytoday.com/us/blog/fulfillment-any-age/202204/the-truth-about-only-children

Colleen Davis Gardephe (2022). 12 Tips for Raising an Only Child. Available from: https://www.parents.com/baby/development/sibling-issues/raising-an-only-child/